Indonesia Kekurangan 200.000 Lulusan Teknik

 TIA KOMALASARI/'PRLM"
DEPOK, (PRLM).- Indonesia masih kekurangan 200.000 lulusan teknik untuk mendukung Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3I). Untuk itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berencana akan membangun dua institut baru di daerah Sumatera dan Kalimantan.
Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, saat peletakan batu pertama UI Nano Center di Departemen Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Senin (5/12). Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan salsah atu aktivitas penting dalam penerapan MP3I. Untuk mengantisioasi hal itu, Indonesia membutuhkan lebih banyak tenaga ahli dalam bidang teknik.
Namun, kata Nuh, populasi mahasiswa Teknik di Indonesia hanya berkisar 11 persen. Sementara untuk persentase jumlah pekrja di Indonesia hanya mencapai lima persen. “Jumlah itu masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia,” kata dia.
Mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu mentargetkan populasi lulusan mahasiswa tekni di Indonesia sebesar 15 persen pada tahun 2015. Meskipun demikian, dia mengaku hal itu bukan sesuatu yang mudah. Untuk menambah satu persen saja dibutuhkan 50.000 lulusan mahasiswa teknik. Jika ditargetkan bertambah empat persen, maka dibutuhkan penambahan sebesar 200.000 lulusan teknik.
“Universitas Indonesia saja hanya memiliki 5.000 mahasiswa teknik, sehingga diperkirakan menghasilkan 1.000 lulusan per tahunnya. Sementara ITB dan ITS masing-masing sekitar 2.500 dan 3.000 per tahun, jadi sangat kecil pertambahannya,” kata dia.
Apalagi sampai saat ini, kata Nuh baru ada dua institut teknologi di Indonesia yaitu ITS dan ITB (Institut Teknologi Bandung). Padahal dibutuhkan daya tampung pencetak ahli teknik yang lebih banyak untuk memenuhi target populasi. Untuk itu Indonesia rencananya akan memiliki dua institut teknologi baru pada tahun 2012. Lokasi Institut tersebut sengaja dipilih di daerah Sumatera dan Kalimantan untuk memeratakan daya tampung perguruan tinggi negeri di Indonesia. “Nanti setelah itu, kita akan bergeser lagi ke timur yaitu Sulawesi, Ambon, dan Papua. Sehingga di setiap kawasan ada institut,” kata dia,
Tahun depam akan ditambah lagi untuk mengantisiapsi mp3i salah satu aktivitasnya bangun infrastruktur, kita butuh insinyur banyak. Populasi bidang teknik 11 persen nsional 5 persen mahasiswa kita inbi kita tingkatkanhja dgn ti ngkatakn daya tampung . thn depan dua intstitut teknologi baru dua institut teknologi dua dr merdeka . IT baryu di kalimantan dan suman\tera thn 2012 nanti thn depan bergeser lagi ke timur nanti ada di sulawesi, dan papua sehingga di setiap kawasan ada institut.
Selain itu, kata Nuh, dia berharap agar perguruan tinggi yang saat ini telah menghasilkan lulusan teknik, bisa menambah kapasitasnya. “Misalnya saja UI, diharapkan bisa bertambah 200 mahasiswa teknik tiap tahunnya,” kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rusliwa Somantri, mengatakan optimistis mengenai rencana penambahan mahasiswa teknik tersebut. Namun penambahan tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Gumilar mengatakan, banyak yang harus dipertimbangkan dalam rangkan menambah kapasitas mahasiswa teknik. Pertimbangan tersebut diantaranya adalah jumlah dan kualitas dosen yang tersedia. Selain itu perlu juga diperhatikan saran dan prasarana yang tersedia seperti laboratorium. “Kami juga berkomitmen untuk membantu mahasiswa di luar daerah Jawa untuk mendapatkan akses belajar,” katanya. (A-185/A-147)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/168119

Komentar

Postingan Populer